Centhini: Nafsu Terakhir

Centhini - Nafsu TerakhirSetan dilaknat Tuhan bukan karena jatuh dalam belenggu hasrat dunia dan syahwat seksual, tetapi karena ia telah terjebak pada nafsu keakuannya: merasa lebih hebat dari Adam.

Manusia bisa mengalami hal serupa sebagaimana tergambar dalam Nafsu Terakhir. Jilid terakhir dari karya besar Centhini yang diadaptasi oleh Elizabeth D. Inandiak ini bertutur tentang kisah keterlenaan manusia lewat tokoh Amongraga. Sebagai salik yang mempersiapkan diri menuju Sang Mahasejati, Amongraga tak sadar, bahwa musuh sejati dirinya bukan sekadar hasrat syahwatiah atau pun nafsu keduniaan yang telah ia bebaskan dari dalam dirinya, tetapi juga nafsu keakuannya, yakni keinginan menitis kembali sebagai Raja Jawa.

Sultan Agung yang menyamar sebagai Sang Aji Nyakrakusuma, telah memberi peringatan kepadanya:

Badai telah menduduki takhta para raja
Sebab untuk membuat gurun, Tuhan Gusti kita semua
Memulai dari raja dan mengakhiri pada angin.

Keterangan Rinci:

Judul: Centhini: Nafsu Terakhir
Pengarang: Elizabeth D. Inandiak
Penerbit : Galang Press, Yogyakarta
Halaman : 190
Ukuran : 12 x 17,5 cm